link web lain

Jumat, 28 Oktober 2011

Perseteruan Dua Cinta

“Wahai orang-orang beriman,sesungguhnya diantara istri-istri dan anak-anak kamu ada yang menjadi musuh bagimu..’Bisakah Anda bayangkan bahwa suatu saat ,istri dan anak-anak kalian yang anda cintai,justru jadi musuh bagi anda?Mungkin.Mungkin sekali itu terjadi.pada siapa saja.Karena cintanya pada istri dan anak-anaknya tidak “turun” dari cinta misi,dari cintanya pada Allah.Atau sebaliknya.Jika cinta  pada istri dan anak-anak tidak berhasil membawa mereka ke dalam lingkaran cinta misi.
Itulah tragedi dua orang Nabi dan seorang perempuan shalihah.Dengan segenap cinta dan harapan jiwanya ,nabi nuh masih terus berusaha mempertahankan istri dan anak-anaknya ketika tsunami itu datang.Tapi tidak!Cinta misinya tidak tersambung dengan nasabnya.Begitu juga nabi luth.Istrinya ada dalam daftar umatnya yang dibinasakann Allah.Dan perempuan shalihah itu bernama Asia,istri seorang thagut terbesar sepanjang sejarah,Fir’aun.Ketika cinta harus memilih,ia memilih Tuhannya.Ia memilih cinta misinya.Meskipun ia harus mengorbankan nyawanya sendiri.
Itu saat yang getir.Ketika kita harus memilih dua cinta yang bertarung dalam jiwa.Dan Allah mengabadikan cerita pertarungan dua cinta itu dalam jiwa Nuh,Luth,dan Asia.Agar kita mengerti bahwa permisalan itu adalah takdir kehidupan, bahwa siapapun mungkin mengalami itu:saat dimana kita harus memutuskan pilihan dari dua cinta yang tidak dapat dipertemukan.
Tidak harus selalu begitu ,memang.Sebab juga ada cerita lain.Cerita tentang dua cinta yang bertemu .Seperti cinta Muhammad dengan Khadijah,atau Yusuf dengan Zulaikha,atau Adam dengan Hawa.Cerita tentang adam memakan buah khuldi yang terlarang adalah manifestasi cinta jiwa yang tidak terangkai dalam cinta misi.Tapi mereka segera bertaubat dan meluruskan arah cinta mereka.Tapi ketegaran Yusuf menghadapi godaan istri sang raja adalah pesona yang menghantarkan hidayah ke dalam jiwa zulaikha.Adapun Muhammad dan Khadijah:Itu kisah cinta yang sejak awal tumbuh dan berkembang dalam cinta misi.
Secara manusiawi perseteruan dua cinta ini lahir dari kecendrungan jiwa yang tidak terbingkai dengan nilai-nilai cinta misi.Itu cobaan hati yang paling banyak menimpa orang shaleh.Ketika”bentuk”mengalahakan”makna”,ketika “rupa”mendahului”jiwa”,itu pertanda awal dari datangnya cobaan.Mereka yang memenangkan bentuk dan rupa,biasanya harus membayar harga kenikmatan duniawi denga ongkos makna dan jiwa yang seringkali terlalu mahal.Itu sebabnya Rasulullah saw menganjurkan kita mendahului agama dalam memilih pasangan hidup.
Itu kalau harus memilih.Tapi masalah ini tentu selesai dengan sendirinya kalau bentuk berpadu makna,rupa berbentuk jiwa.Dan itu,kata ibnu Qoyyim,adalah puncak karunia dan kenikmatan dunia akhirat:menikahi seorang perempuan shaliha,cerdas,dan cantik sekaligus.Seperti Muhammad kepada Aisyah.Tidak mudah memang.Tapi tetap saja mungkin.  

Baca Selanjutnya....

Senin, 10 Oktober 2011

Cinta Kekuatan Perubahan


     Kakinya berdarah-darah.orang-orang Thoif bukan saja menolak dakwahnya.tapi juga menggunakan kekerasan untuk menolak dakwahnya.setelah Quraisy menolak habis dakwahnya,dan orang-orang mulia seperti khadijah yang menjadi tulang punggungnya wafat,kini anak-anak thoif melemparinya batu.Sampai berlumuran darah.Di saat sperti itulah jibril datang menawarkan bantuan:biar kuhancurkan mereka semua!
    Menggoda betul tawaran jibril itu.Tapi,”tidak!”.jawab rasulullah saw kepada jibril itu.Tapi tidak!ia seorang pencinta.Dan ia sadar bahwa ia bisa mengubah komunitas penggembala kambing yang angkuh di jazirah arab menjadi pemimpin-pemimpin peradaban dunia yang rendah hati.Hanya dengan kekuatan cinta.Dan itulah yang kemudian terjadi:hanya dalam 22 tahun 2 bulan 22 hari,beliau merampungkan tugas kenabiannya dengan membawa seluruh jazirah kedalam cahaya islam.
  Cinta adalah kekuatan perubahan yang dahsyat.Lima belas abad kemudian,Erich Fromm menjelaskan kekuatan cinta dalam proses perubahan:”pendekatan cinta adalah kebalikan dari pendekatan dengan kekerasan.cinta berusaha memahami,menguatkan,dan menghidupkan.Dengan cinta,seorang individu akan selalu mentransformasikan dirinya.Dia akan menjadi lebih peka,lebih menghargai,lebih produktif,lebih menjadi dirinya sendiri.cinta tidak sentimental dan tidak melemahkan.cinta adalah cara untuk mempengaruhi dan merubah sesuatu tanpa menimbulkan “efek samping”  sebagaimana kekerasan.Tiak seperti kekerasan,cinta membutuhkan kesabaran,usaha dari dalam.Lebih dari semua itu,cinta membutuhkan keteguhan hati untuk terhindar dari frustasi,untuk tetap sabar meskipun menemui banyak hambatn.Cinta lebih membutuhkan kekuatan dari dalam,kepercayaan daripada sekedar kekuatan fisik”
   Kalau Erich Fromm menjelaskan kekuatan cinta dalam merubah individu dan masyarakat dengan bahasa psikososial,maka iqbal menjelaskannya dalam bait puisinya:
                Kekuatan cinta bukan dari tanah ,air dan udara,
                Kekuatanya bukan keliatan urat asalnya
                Cinta menundukan khabar tanpa kesulitan,
                Cinta membelah badan bulan,
                Cinta memecahkan tengkorak Nimrod tanpa pukulan,
                Menghancurkan Fira’un tanpa pertempuran.

oleh:obi alim

Baca Selanjutnya....

tutorial