link web lain

Jumat, 28 Oktober 2011

Perseteruan Dua Cinta

“Wahai orang-orang beriman,sesungguhnya diantara istri-istri dan anak-anak kamu ada yang menjadi musuh bagimu..’Bisakah Anda bayangkan bahwa suatu saat ,istri dan anak-anak kalian yang anda cintai,justru jadi musuh bagi anda?Mungkin.Mungkin sekali itu terjadi.pada siapa saja.Karena cintanya pada istri dan anak-anaknya tidak “turun” dari cinta misi,dari cintanya pada Allah.Atau sebaliknya.Jika cinta  pada istri dan anak-anak tidak berhasil membawa mereka ke dalam lingkaran cinta misi.
Itulah tragedi dua orang Nabi dan seorang perempuan shalihah.Dengan segenap cinta dan harapan jiwanya ,nabi nuh masih terus berusaha mempertahankan istri dan anak-anaknya ketika tsunami itu datang.Tapi tidak!Cinta misinya tidak tersambung dengan nasabnya.Begitu juga nabi luth.Istrinya ada dalam daftar umatnya yang dibinasakann Allah.Dan perempuan shalihah itu bernama Asia,istri seorang thagut terbesar sepanjang sejarah,Fir’aun.Ketika cinta harus memilih,ia memilih Tuhannya.Ia memilih cinta misinya.Meskipun ia harus mengorbankan nyawanya sendiri.
Itu saat yang getir.Ketika kita harus memilih dua cinta yang bertarung dalam jiwa.Dan Allah mengabadikan cerita pertarungan dua cinta itu dalam jiwa Nuh,Luth,dan Asia.Agar kita mengerti bahwa permisalan itu adalah takdir kehidupan, bahwa siapapun mungkin mengalami itu:saat dimana kita harus memutuskan pilihan dari dua cinta yang tidak dapat dipertemukan.
Tidak harus selalu begitu ,memang.Sebab juga ada cerita lain.Cerita tentang dua cinta yang bertemu .Seperti cinta Muhammad dengan Khadijah,atau Yusuf dengan Zulaikha,atau Adam dengan Hawa.Cerita tentang adam memakan buah khuldi yang terlarang adalah manifestasi cinta jiwa yang tidak terangkai dalam cinta misi.Tapi mereka segera bertaubat dan meluruskan arah cinta mereka.Tapi ketegaran Yusuf menghadapi godaan istri sang raja adalah pesona yang menghantarkan hidayah ke dalam jiwa zulaikha.Adapun Muhammad dan Khadijah:Itu kisah cinta yang sejak awal tumbuh dan berkembang dalam cinta misi.
Secara manusiawi perseteruan dua cinta ini lahir dari kecendrungan jiwa yang tidak terbingkai dengan nilai-nilai cinta misi.Itu cobaan hati yang paling banyak menimpa orang shaleh.Ketika”bentuk”mengalahakan”makna”,ketika “rupa”mendahului”jiwa”,itu pertanda awal dari datangnya cobaan.Mereka yang memenangkan bentuk dan rupa,biasanya harus membayar harga kenikmatan duniawi denga ongkos makna dan jiwa yang seringkali terlalu mahal.Itu sebabnya Rasulullah saw menganjurkan kita mendahului agama dalam memilih pasangan hidup.
Itu kalau harus memilih.Tapi masalah ini tentu selesai dengan sendirinya kalau bentuk berpadu makna,rupa berbentuk jiwa.Dan itu,kata ibnu Qoyyim,adalah puncak karunia dan kenikmatan dunia akhirat:menikahi seorang perempuan shaliha,cerdas,dan cantik sekaligus.Seperti Muhammad kepada Aisyah.Tidak mudah memang.Tapi tetap saja mungkin.  

Baca Selanjutnya....

Senin, 10 Oktober 2011

Cinta Kekuatan Perubahan


     Kakinya berdarah-darah.orang-orang Thoif bukan saja menolak dakwahnya.tapi juga menggunakan kekerasan untuk menolak dakwahnya.setelah Quraisy menolak habis dakwahnya,dan orang-orang mulia seperti khadijah yang menjadi tulang punggungnya wafat,kini anak-anak thoif melemparinya batu.Sampai berlumuran darah.Di saat sperti itulah jibril datang menawarkan bantuan:biar kuhancurkan mereka semua!
    Menggoda betul tawaran jibril itu.Tapi,”tidak!”.jawab rasulullah saw kepada jibril itu.Tapi tidak!ia seorang pencinta.Dan ia sadar bahwa ia bisa mengubah komunitas penggembala kambing yang angkuh di jazirah arab menjadi pemimpin-pemimpin peradaban dunia yang rendah hati.Hanya dengan kekuatan cinta.Dan itulah yang kemudian terjadi:hanya dalam 22 tahun 2 bulan 22 hari,beliau merampungkan tugas kenabiannya dengan membawa seluruh jazirah kedalam cahaya islam.
  Cinta adalah kekuatan perubahan yang dahsyat.Lima belas abad kemudian,Erich Fromm menjelaskan kekuatan cinta dalam proses perubahan:”pendekatan cinta adalah kebalikan dari pendekatan dengan kekerasan.cinta berusaha memahami,menguatkan,dan menghidupkan.Dengan cinta,seorang individu akan selalu mentransformasikan dirinya.Dia akan menjadi lebih peka,lebih menghargai,lebih produktif,lebih menjadi dirinya sendiri.cinta tidak sentimental dan tidak melemahkan.cinta adalah cara untuk mempengaruhi dan merubah sesuatu tanpa menimbulkan “efek samping”  sebagaimana kekerasan.Tiak seperti kekerasan,cinta membutuhkan kesabaran,usaha dari dalam.Lebih dari semua itu,cinta membutuhkan keteguhan hati untuk terhindar dari frustasi,untuk tetap sabar meskipun menemui banyak hambatn.Cinta lebih membutuhkan kekuatan dari dalam,kepercayaan daripada sekedar kekuatan fisik”
   Kalau Erich Fromm menjelaskan kekuatan cinta dalam merubah individu dan masyarakat dengan bahasa psikososial,maka iqbal menjelaskannya dalam bait puisinya:
                Kekuatan cinta bukan dari tanah ,air dan udara,
                Kekuatanya bukan keliatan urat asalnya
                Cinta menundukan khabar tanpa kesulitan,
                Cinta membelah badan bulan,
                Cinta memecahkan tengkorak Nimrod tanpa pukulan,
                Menghancurkan Fira’un tanpa pertempuran.

oleh:obi alim

Baca Selanjutnya....

Rabu, 05 Oktober 2011

Sejenak Bersama Umar Tilmisani

Mukadimah

 Seorang penulis yang bernama Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad ashihi  pernah melontarkan hal yang serius terhadap tokoh kita kali ini , dalam buku nya yang diterjemahkan edisi indonesia ”Dialog dengan Ikhwani ” Yayasan Al-Madinah, Solo.Dalam bukunya tersebut. Ia berbuat aniaya terhadap Umar Tilmisani. Ia menceritakan bahwa Umar Tilmisani telah menjama' dan qashar solat Ashar hanya untuk nonton film di bioskop, amat tergila-gila pada lagu Ummu Kaltsum, belajar gitar dan dansa ala Perancis dan kegilaan lainnya. Memang, Umar at Tilmisani 'muda' pernah seperti itu, tetapi tulisan  yang meyebutkan Mursyid 'Am Umar Tilmisani berperilaku seperti itu tidak lain adalah kebohongan yang nyata dan ia (Abu Abdillah) sendiri menyadari kebohongan itu.
Sungguh, Umar Tilmisani memang pernah jahiliyah ketika masa-masa mudanya. Ia memiliki gaya hidup glamour dan kebarat-baratan seperti yang ia tulis dalam Dzikrayat la Mudzakkiraat. Di buku itulah ia bercerita tentang ke-jahiliyah-an masa mudanya (dalam buku itulah yang dirujuk Abu Abdillah). Namun setelah itu, Umar mengalami perubahan hidup ketika mulai mengenal Islam melalui dakwah al Banna dan IM. Bahkan, akhirnya ia menjadi tokoh besar dan memiliki kelayakan untuk menduduki jabatan sebagai Mursyid 'Am yang persyaratannya amat ketat. Jadi, sebutan Abu Abdillah – semoga Allah swt mengampuninya – kepadanya bahwa ketika menjadi pemimpin IM  beliau melakukan ke-jahiliyahan-seperti yang dituduhkan adalah dusta. Itu adalah masa lalunya ketika masih jahiliyah dan belum tersentuh Ikhwan, apalagi menjadi Mursyid 'Am. Letak kebohongannya adalah buku yang dirujuk, Dzikrayat la Mudzakkiraat karya Umar Tilmisani, menceritakan kisah hidupnya yang gelap pada masa lalu dan terang pada masa Ikhwan secara lengkap. Artinya, Abu Abdillah membaca juga kalau ke-jahiliyah-an itu adalah masa lalu Umar Tilmisani sebelum menjadi anggota Ikhwan dan jauh sebelum menjadi Mursyid 'Am. Mengapa Abu Abdillah tetap menulis di bukunya bahwa saat jahiliyah itu Umar adalah pimpinan Ikhwan? (lihat kedustaan ini dalam Dialog Bersama Ikhwani, hlm 24-27).
 Ada apa sebenarnya dengan Tokoh kita pada kali ini ? Nah pembaca...mari kita ulas biografi dari seorang  da^i. Murabbi, mujahid ustadz Umar tilmisani rahimahullah....selamak menyimak
 
Beliau adalah Ustadz Umar Abdul Fattah bin Abdul Qadir Musthafa Tilmisani. Diangkat sebagai Mursyid 'Aam Ikhwanul Muslimin setelah meninggalnya Mursyid ke dua, Ustadz Hasan al-Hudhaebi pada bulan November 1973.
Masa Kecil dan Pertumbuhannya
Asal-usulnya kembali kepada wilayah Tilmisan di al-Jazaair. Lahir di kota Kairo pada tahun 1322 Hijriah, atau 1904 Masehi, di jalan Hausy Qadim di Al-Ghauriah. Kakek dan ayahnya bekerja sebagai pedagang pakaian dan batu mulia. Kakeknya adalah seorang salafi yang banyak mencetak buku-buku karya Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab. Karena itu ia tumbuh dalam lingkungan yang jauh dari bid'ah.
Syeikh Umar Tilmisani belajar di Sekolah Ibtidaiyyah Jam'iyyah Khaeriyah, lalu melanjutkan di Sekolah Tsanawiyah al-Hilmiyah. Setelah itu, ia kuliah di Fakultas Hukum. Setelah menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1933, ia kemudian menyewa sebuah kantor advokat di jalan Syabiin al-Qanathir, dan bergabung dengan jamaah Ikhwanul Muslimin.
Ustadz Tilmisani adalah pengacara pertama yang bergabung dengan Ikhwan. Di sinilah ia mengerahkan usaha dan pikirannya demi membela jamaah ini. Ia juga adalah orang terdekat Imam Syahid yang kerap menemani beliau dalam perjalanan yang dilakukannya di wilayah Mesir atau di luar negeri. Imam Syahid juga sering meminta bantuan kepadanya dalam berbaga perkara.
Ustadz Umar Tilmisani menikah saat masih duduk di Sekolah Tsanawiyah Negeri, dan Istrinya wafat pada bulan Agustus 1979 setelah hidup bersamanya lebih dari setengah abad. Mereka dikarunia empat orang anak; Abid dan Abdul Fattah, serta dua orang anak perempuan.
Pekerjaan beliau sebagai pengacara tidak membuatnya lupa memperkaya dirinya dengan wawasan keislaman. Karena itu, ia banyak membaca dan menelaah berbagai jenis buku. Seperti tafsir, hadits, fikhi, sirah, sejarah dan biografi. Ia juga mengikuti dengan seksama berbagai konspirasi dan strategi musuh-musuh Islam di dalam dan luar Mesir, mengamati, mempelajari, menentukan caranya bersikap, cara menghadapinya dengan bijak dan nasehat yang baik. Ia juga berusaha menangkal propaganda yang mereka tiupkan, mendustakan ucapan-ucapannya, dan menepis kecurigaan mereka dengan sikap seorang mukmin penuh percaya diri yang mengetahui keunggulan yang dimilikinya, dan kelemahan yang ada pada lawan-lawannya. Bahwa tidak ada selain Allah yang dapat menolong, dan tak ada agama lain kecuali Islam.
Saya mengenalnya saat pertama kali tiba Mesir untuk kuliah pada tahun 1369, bertepatan dengan tahun 1939, dimana kami bertemu dengan para tokoh dan petinggi Ikhwan setelah syahidnya Imam Hasan al-Banna, dan sebelum pemilihan mursyid kedua, ustadz Hasan al-Hudhaebi. Disana kami mendengar nasehat dan arahan yang disampaikan para tokoh Ikhwan.
Kami juga dapat merasakan kesopan-santunan ustadz Umar, kerendahan hatinya dan kasih sayangnya terhadap Ikhwan, khusunya para pemuda yang di dalam jiwa mereka bergelora semangat membara untuk segera memetik buah yang mereka tanam. Mereka juga berusaha melakukan pembalasan atas kezaliman yang terjadi atas diri Ikhwan. Namun ustadz Umar Tilmisani berwasiat agar mereka tetap bersabar, teguh pendirian, santun, tenang dan senantiasa mengharap pahala dan ganjaran Allah Azza wa Jalla.
Janji Setia pada Diri Sendiri
Ustadz Umar Tilmisani meninggalkan jejak kebaikan bagi setiap orang yang pernah mengenalnya, atau bersentuhan dengannya. Ia dikarunia kejernihan hati, dan kebersihan jiwa, kata-kata yang lembut, penampilan menawan, serta caranya berdialog dan berdebat yang menarik hati. Ia berkata tentang dirinya sendiri:
"Saya tidak pernah mengetahui bahwa sifat keras bersentuhan dengan prilaku yang kumiliki. Tidak ada keinginan untuk menang atas seorang pun. Karena itu, saya tidak merasa memiliki seorang musuh. Terkecuali mungkin karena pembelaan saya terhadap kebenaran. Atau karena saya menyeru manusia untuk mengamalkan kitabullah. Itu berarti bahwa permusuhan itu datang dari mereka sendiri dan bukan dariku. Saya telah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak menyakiti seorang pun dengan kata-kata kasar, walau saya berbeda dan berselisih pendapat dengannya secara politik, bahkan walau pun mereka menyakitiku. Karena itu, tidak pernah terjadi benturan antara diriku dengan seorang pun karena faktor pribadi."
Dari pernyataan ini kita dapat mengetahui bahwa tidak seorang pun meninggalkan kediaman Tilmisani kecuali ia membawa penghormatan dan penghargaan dari dalam dirinya dan rasa cinta kepada sang da'I mujahid ini. Demikian pula dengan mereka yang pernah menjadi murid Imam Syahid, keluar dari madrasahnya dan bergabung dalam jamaahnya, mengenalnya sebagai da'I yang tulus dan ikhlas.
Akhlak dan Sifatnya
Syaikh Umar Tilmisani adalah sosok yang sangat pemalu. Sebagaimana disaksikan oleh setiap orang yang melihatnya dari dekat. Teman duduk dan kawan bercakapnya akan merasakan bahwa penderitaan berkepanjangan yang ia alami dalam gelapnya penjara berhasil menempa dirinya, sehingga ia tidak membiarkan ada celah sedikit pun dalam dirinya untuk sebuah hakikat yang tidak diyakininya. Beliau mendekam di balik penjara lebih selama 17 tahun. Bermula pada tahun 1948 (1368H), kemudian tahun 1954 (1373H), lalu pada tahun 1981 (1402H). Dan tak ada yang bertambah dalam dirinya saat menghadapi seluruh ujian dan cobaan itu kecuali kesabaran dan ketegaran.
Dalam wawancaranya dengan majalah al-Yamamah, yang terbit di Saudi Arabia, edisi tanggal 14 Januari 1982, Syaikh Umar Tilmisani berkata, "Sesungguhnya tabiat dimana saya tumbuh di atasnya membuatku benci kepada kekerasan dengan segala bentuknya. Ini bukan hanya sebagai sikap politik. Tapi juga merupakan sikap pribadiku yang terkait erat dengan pembentukan jatidiriku. Bahkan ketika ada seseorang yang coba menganiaya diriku, maka saya sungguh tidak akan menyelesaikannya dengan kekerasan. Saya bisa saja menggunakan kekuatan untuk menciptakan perubahan. Namun demikian, saya takkan pernah melakukan itu dengan kekerasan."
Surat kepada Presiden
Dalam surat terbuka yang ia tujukan kepada presiden Republik Mesir, juga disebarluaskan oleh harian asy-Sya'b al-Qahiriyah, tertanggal 14/3/1986, ia berkata:
"Wahai paduka Presiden. Yang paling penting bagi kami sebagai kaum Muslimin di Mesir adalah menjadi bangsa yang aman, tentram dan tenang di bawah naungan syariat Allah Azza wa Jalla. Karena kemaslahatan umat ini hanya akan tercapai bila aturan Allah direalisasikan di tengah mereka. Saya kira tidak terlalu berlebihan bila saya katakan bahwa sesungguhnya penerapan syariat Allah Ta'ala di bumi Mesir akan menjadi pintu kemenangan bagi seluruh wilayahnya. Dan pada saat itulah sang pengadil dan terdakwa akan merasakan ketenangan, demikian pula yang akan dinikmati oleh penguasa dan rakyatnya.
Arahan dan Petunjuknya
Dalam rangkaian nasehat dan arahannya yang ditujukan kepada para pemuda dan penyeru dari kalangan Ikhwan, beliau berkata, "Sesungguhnya berbagai kesulitan yang dihadapi para da'I pada saat ini sangat berat dan penuh bahaya. Kekuatan material masa kini berada di tangan musuh-musuh Islam dimana mereka bersatu untuk menyingkirkan berbagai perbedaan yang ada di tengah mereka demi memerangi kaum Muslimin, dan khususnya Ikhwanul Muslimin.
Bila didasarkan pada pertimbangan logika manusia, pasukan Thalut yang beriman sebenarnya tidak memiliki kekuatan melawan pasukan Jalut dan balatentaranya. Namun ketika keimanan mereka meyakini bahwa kemenangan itu berasal dari sisi Allah Ta'ala dan bukan karena faktor jumlah dan bekal yang dimiliki, mereka akhirnya sanggup menghancurkan pasukan Jalut dengan idzin Allah Ta'ala.
Sesungguhnya saya tidak meremehkan kekuatan dari sisi jumlah, dan juga tidak menyeru kepada para du'at agar mereka hanya berpasrah diri, berdzikir hingga mulut berbusa-busa sambil menggerakkan leher-leher ke kanan dan kiri lalu menepukkan tangannya. Karena semua ini adalah bencana mematikan dan membinasakan. Tapi berpegang teguh kepada wahyu yang diturunkan oleh Allah Ta'ala, berjihad dengan kalimat yang benar secara berkesinambungan, tidak peduli berbagai gangguan, menjadikan diri sebagai tauladan dalam kepahlawanan, keteguhan dan keberanian, disertai keyakinan bahwa bahwa Allah Ta'ala akan menguji mereka dengan rasa takut, lapar, berkurangnya harta, jiwa dan buah-buahan agar Ia mengetahui manakah orang-orang yang jujur dan pengecut, maka semua itu sesungguhnya adalah faktor-faktor hadirnya kemenangan sesuai sunnatullah. Kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur'an yang mulia adalah saksi terbaik yang menunjukkan hal itu, dan mengandung pelajaran yang sangat banyak.
Adapun para pemuda yang memiliki semangat dan tekad kuat menyertai kesadaran mereka yang dalam, maka sesungguhnya mereka tidak membutuhkan banyak eksperimen. Yang mereka butuhkan adalah kesabaran dan komitmen dengan petunjuk wahyu yang terdapat dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw., dan kemudian dari sirah Salafushshalih yang telah terikat prilaku dan moral mereka dengannya, dan Allah Ta'ala kemudian memberikan kemenangan dan kekuasaan yang seakan mustahil untuk diraih.
Keteguhan dan Sikapnya
Ustadz Tilmisani mengetahui dengan baik makna keteguhan dan kekuatan saat berada di dalam dan di luar penjara. Ia sama sekali tidak goyah dengan ancaman. Sebagaimana diketahui sifat zuhud, iffah[1] dan rasa takutnya kepada Allah Azza wa Jalla, serta kesungguhannya untuk meraih redha-Nya. Beliau berkata, "Saya tidak pernah merasa takut kepada seorang pun selain kepada Allah, dan tidak ada sesuatu pun yang pernah menghalangiku untuk mengatakan kebenaran yang saya yakini, walau akhirnya sangat berat dirasakan oleh orang lain, dan walau pun saya harus  menghadapi kesulitan dalam melakukannya.
Saya akan mengatakan kebenaran itu dengan tenang, hati yang teguh walau dengan cara yang menarik, tidak mengganggu pendengaran dan tidak melukai jiwa mereka. Saya juga berusaha untuk menghindar dari kata-kata yang saya anggap tidak disukai oleh lawan bicaraku. Sehingga dengan cara seperti itu jiwaku dapat merasa tenang. Walau dengan metode seperti itu saya tidak menemukan banyak teman, tapi saya dapat menghindar dari banyaknya kejahatan musuh."
Sikap jujur, ucapan yang terus-terang, amal yang serius dan cara menghadapi masalah dengan penuh keberanian, ketenangan, keteguhan dan ketegaran di hadapan berbagai berita yang berasal dari musuh-musuh internal dan eksternal dengan cara yang sama, adalah sifat dan karakter menonjol yang terdapat dalam diri ustadz Tilmisani.
Berita tentang dialog terbuka dengan presiden Anwar Sadat di kota Ismailiyah yang dihadiri oleh Ustadz Tilmisani sebagai undangan, disebarluaskan melalui radio dan televisi secara langsung. Dalam dialog tersebut Anwar Sadat menuduh jamaah Ikhwan dengan fitnah sektarian, dan melontarkan berbagai tuduhan dusta. Mendengar tuduhan tersebut, ustadz Tilmisani lalu berdiri mengcounter berbagai tuduhan Sadat dengan ucapannya, "Adalah hal yang lumrah bila ada yang berlaku zalim pada diriku adalah mengadukan pelakunya kepadamu, karena engkau adalah rujukan tertinggi  –setelah Allah- bagi orang-orang yang mengadu ketika dianiaya. Kini saya mendapatkan kezaliman itu darimu dan membuatku tidak memiliki cara apa pun selain mengadukanmu kepada Allah Ta'ala."
Saat mendengar ucapan ustadz Tilmisani, Anwar Sadatpun gemetar ketakutan. Ia lalu memohon kepada Ustadz Tilmisani agar mencabut pengaduan itu. Namun dengan tegas dan tetap tenang beliau menjawab, "Sesungguhnya saya tidak mengadukanmu kepada pihak yang zalim, tapi kepada Dzat Yang Maha Adil dan mengetahui segala yang saya ucapkan!"
 
Metode dalam Berdialog
Metode dialog yang digunakan ustadz Tilmisani sangat memikat yang menggambarkan karakter Tilmisani secara keseluruhan. Karakter tersebut tidak dibuat-buat, tapi seperti itulah sifat sesungguhnya yang menonjol dalam dirinya saat berbicara, berbuat, berprilaku, bergaul dan berinteraksi dengan individu dan kelompok, atau pemimpin dan masyarakat tanpa membedakan yang besar atau kecil, kaya atau miskin. Dia meyakini prinsip-prinsip Ikhwan yang berlandaskan pada Kitabullah dan Sunnah, serta ijma' kaum Salaf.
Jamaahnya
Dia melihat bahwa jamaah ini (IM) adalah sebuah gerakan Islam yang jujur pada zaman ini. Beliau berkata:
"Sesungguhnya yang mengikuti pada langkah-langkah Jamaah Ikhwanul Muslimin sejak masa kelahirannya pada tahun 1347H (1928) hingga hari ini, tidak tampak padanya kecuali pengorbanan demi pengorbanan dalam menegakkan akidah yang mereka anut, serta usaha yang padat dan memberi hasil dalam berbagai sisi kehidupan sosial masyarakat. Memberi dukungan berkesinambungan untuk mempererat jalinan persaudaraan di antara berbagai masyarakat Islam yang berbeda-beda, sekaligus menyebarluaskan kedamaian di seluruh dunia.
Ikhwanul Muslimin telah diperangi dengan sangat dahsyat dari berbagai arah; lokal dan internasional. Namun demikian, tidak pernah terdengar sedikit pun bahwa mereka menyebar fitnah di tengah masyarakat, memecah belah kesatuan, menghancurkan perusahaan-perusahaan, atau berdemonstrasi sambil melakukan pengrusakan di jalan-jalan, atau berteriak-teriak dengan mengatakan, "Hidup si Fulan, dan matilah si fulan." Karena sifat mereka adalah kedamaian, pekerjaan mereka membangun, dan kemenangan mereka adalah keikhlasan. Namun demikian, mereka adalah sasaran kebencian yang bahkan dilakukan oleh orang-orang yang selama ini tidak pernah bertemu dalam sebuah kesepakatan, selain kesepakatan mereka untuk memerangi Ikhwanul Muslimin.
Setiap Muslim tidak mengenal adanya pemahaman yang mengatakan bahwa agama ini milik Allah, sementara negara untuk seluruh manusia. Tapi yang dia ketahui adalah bahwa segala sesuatu di atas muka bumi ini adalah milik Allah semata. Maka barang siapa yang ingin berpaling dari pemahaman ini, niscaya dia adalah penipu yang ingin memisahkan seorang Muslim dari menyatukan kekuatannya agar mereka lebih mudah mengalahkannya.
Seorang Muslim tidak mengenal pemahaman, "Apa yang untuk Allah adalah milik Allah, dan apa yang untuk Kaisar untuk Kaisar). Karena dia meyakini dengan sepenuh imannya bahwa Kaisar tidak memiliki sesuatu pun yang juga menjadi milik Allah. Karena bila demikian, maka ia dianggap sekutu dalam kekuasaan-Nya. Sementara setiap Muslim menolak segala bentuk kemusyrikan.
Sifat Zuhud, Rendah Hati dan Kesederhanaannya
Seperti itulah kehidupan ustadz Tilmisani, sang Da'I, murabbi dan pemimpin yang jujur dan setia pada janjinya dengan Allah, beramal untuk agama-Nya, terikat erat dalam dakwah kepada-Nya, senantiasa bersabar dan berjuang dengan berpegang teguh kepada tali Allah yang kokoh. Beramal bersama para mujahid yang jujur, apakah ia berposisi sebagai prajurit atau pemimpin. Sama juga baginya apakah ia berada di dalam atau di luar penjara. Ia tidak pernah berubah, tidak terwarnai, tidak berpaling, juga tidak pernah rakus kepada perhiasan dunia dan tipu daya kedudukan. Ia bahkan menjalani kehidupannya dengan menjauh dari godaan dunia menuju Allah Ta'ala.
Beliau tinggal di sebuah apartemen sederhana tanpa ada beban dalam jiwanya sedikit pun. Membuatku sangat trenyuh saat mengunjunginya, seraya berusaha menahan air mata yang nyaris keluar dari kelopak mataku agar ia tidak menyaksikanku. Dimanakah kita gerangan dari para lelaki yang lebih tinggi dari dunia dengan iman mereka, dan mempersembahkan sesuatu yang mahal dan murah demi agama yang mereka anut?
Apartemen Syaikh Umar Tilmisani berada di gang sempit di komplek al-Mulaiji asy-Sya'biyah al-Qadimah di wilayah az-Zahir di Kairo, di dalam gang sempit. Perabot apatemennya sangat sederhana. Walau ia berasal dari keluarga kaya raya dengan status sosial cukup tinggi. Seperti itulah sifat zuhud, kesederhanaan dan kerendahan hati ustadz Tilmisani. Beliau adalah sosok yang dicintai oleh seluruh lapisan masyarakat Mesir. Bahkan pemeluk Kristen Koptik juga menghormatinya. Demikian pula penguasa yang sangat menghargai kedudukannya dan mengetahui dengan baik keutamaan yang dimilikinya.
Adapun Ikhwanul Muslimin, maka mereka melihatnya sebagai sosok yang patut diteladani. Mereka berlomba untuk melaksanakan instruksi dan perintah yang datang darinya. Itulah yang terjadi ketika cinta karena Allah menjadi intisari yang menjalin hubungannya dengan mereka; ketika penerapan syariat Allah dan meraih redha-Nya adalah tujuan dan keinginan mereka.
Kunjungan Syaikh Umar Tilmisani ke negara-negara Arab Islam dan kaum Muslimin di negara-negara tempat mereka bermigrasi, bagaikan obat yang berusaha menyembuhkan luka yang mereka derita, sekaligus sebagai arahan bijak atas apa yang harus dilakukan oleh kaum Muslimin bagi agama, umat dan negeri mereka.
Ceramah, pelajaran, dialog, nasehat dan bimbingan yang ia sampaikan seluruhnya mengandung motivasi untuk umat, khususnya bagi para pemuda, kaum intelektual dan para tokoh ulama agar mereka mampu memikul tanggung jawab dan segera bangkit menjalankan peran mereka. Setiap elemen dari umat agar berada pada posisi masing-masing, beramal dan bekerja bersama untuk mengembalikan kejayaan Islam dan memimpin umat. Inilah sesungguhnya peran para du'at di setiap waktu dan zaman. Seperti itu pula risalah para nabi hingga akhirnya diwariskan kepada para ulama, para da'I yang jujur, dan orang-orang mukmin yang senantiasa ikhlas di atas jalan-Nya.
 
Ditambah lagi dengan tulisan-tulisannya di majalah Dakwah, Kairo dan yang terkait dengan masalah-masalah Islam yang dimuat di majalah yang lain, serta ceramah-ceramahnya di berbagai forum nasional dan internasional yang diadakan di negara-negara Arab Islam dan negara-negara Barat. Demikian pula dengan ceramah-ceramah yang disampaikannya dalam berbagai forum yang diadakan oleh Ikhwan.
Apa Kata mereka tentang Ustadz Tilmisani
Ustadz Muhammad Sa'id Abdurrahim berkata dalam tulisannya 'Umar Tilmisani, Mursyid ke tiga Ikhwanul Muslimin':
"Binasalah sang tiran, dan mereka yang menghabiskan masa yang sangat panjang di dalam jeruji besi akhirnya keluar setelah dibersihkan oleh berbagai ujian. Membuat jiwa mereka semakin kuat membaja. Walau tubuh mereka dihinakan, namun ruh mereka semakin kuat menggantung kepada Allah Ta'ala, dan merendahkan berbagai kemewahan duniawi yang pasti lenyap, dan rasa takut yang hilang dari dalam hati mereka selain hanya kepada-Nya.
Mereka keluar dari ujian dan fitnah itu sebagai lelaki laksana gunung kokoh tak goyah oleh oleh terpaan badai. Di dalam penjara mereka menghafal Al-Qur'an, menimba pengetahuan, dan berhasil mengalahkan hawa nasfu mereka. Bukan hanya itu, mereka juga mengajarkan manusia hakikat keberadaannya di dunia. Seperti itulah fungsi pejara bagi mereka; menjadi sekolah yang memberi mereka lebih banyak dari pada yang diminta dari mereka.
Di antara mereka yang keluar dari penjara itu adalah al-Akh Umar Tilmisani, dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mempersiapkannya untuk memimpin Jamaah Ikhwan pada fase tersebut. Dia adalah pemimpin yang tepat menahkodai bahtera Ikhwan di tengah gelombang dahsyat dengan bijak dan sabar, lembut dan tenang disertai iman yang teguh dan tekad yang tak tergoyahkan.
Dakwah tersebar luas pada masanya, sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Para pemuda pun kembali kepada Islam, sehingga arus Islam menjadi arus sangat besar yang terjadi di berbagai perguruan tinggi, diberbagai asosiasi dan perkumpulan, bahkan di Mesir pada umumnya. Karena ia mampu mengendalikan bahtera tersebut dengan pengalamannya sebagai pemimpin piawai, dan keahlian seorang nahkoda, sehingga ia mampu menaklukkan gelombang dan marabahaya serta mengantarkannya tiba di pantai keselamatan.
Berbagai ujian dan cobaan dilalui Ustadz Tilmisani dalam kehidupannya. Di antaranya ketika ia di penjara selama hampir 20 tahun lamanya. Beliau termasuk orang paling sabar dari kalangan Ikhwan dalam menghadapi siksaan algojo di penjara. Namun demikian, betapa pun keras dan kejamnya siksaan itu dan buruknya perlakuan yang diterimanya, lisannya tidak pernah putus dari menyebut asma Allah Ta'ala Senantiasa mendoakan saudaranya yang lain agar tetap sabar dan teguh menghadapi berbagai ujian tersebut. Lisannya juga senantiasa bersih dan tidak terdengar darinya kata-kata keji terhadap mereka yang menganiaya dan menzaliminya. Ia senantiasa menyandarkan segala urusannya kepada Allah Ta'ala. Cukuplah Ia sebaik-baik pelindung.
Kembali Keharibaan-Nya
Allah Ta'ala memanggil hamba-Nya kembali keharibaan-Nya pada hari Rabu, 13 Ramadhan 1406, bertepatan dengan 22 Mei 1986. Beliau meninggal di rumah sakit setelah mengidap penyakit saat usianya 82 tahun. Jenazahnya lalu disalatkan di mesjid Umar yang mulia di Kairo. Lebih dari seperempat juta orang, bahkan setengah juta- mengiringi jenazahnya menuju pemakamannya. Di antara mereka yang mengiringinya terdapat sejumlah utusan berasal dari dalam dan luar negeri. Saya sendiri dimuliakan Allah saat diberi kesempatan mengiringi jenazah tersebut bersama kalangan Ikhwan dari negeri Arab. Alhamdulillah.
Inilah profil ustadz Umar Tilmisani, mursyid ke tiga jamaah Ikhwanul Muslimin, dan sekilas dari perjalan hidup beliau. Kita senantiasa berdoa kepada Allah Azza wa Jalla, semoga Ia menjadikannya termasuk orang-orang shalih dari hamba-Nya. Dan kelak kita menyusul kepergiannya di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.
Maraji :
 Mereka yang telah pergi (tokoh-tokoh pembaharu pergerakan islam miodern)Al-mustasyar Abdullah Al-Aqil , Al-ithishom .(kata ”saya” dalam tulisan ini adalah beliau Abdullah al-aqil ).    D
Ulwani.tripod.com

Baca Selanjutnya....

Cara Sederhana Lebih Bahagia

Bagaimana cara Anda menenangkan diri saat sedang merasa tidak nyaman dengan
keadaan, sedih, atau tertekan? Merenung sambil menikmati secangkir coklat
hangat, menelpon teman-teman untuk curhat habis-habisan, atau justru memilih
mendekam di kamar seharian?


Apapun pilihan Anda, hal yang terpenting adalah keefektifannya. Bila Anda
bisa terlepas dari tekanan setelah itu, berarti cara yang Anda tempuh
berhasil. Selain beberapa cara yang telah disebut tadi, berikut ini ada
beberapa tips sederhana untuk menghalau stres.


1. Buka album foto lama

Membuka-buka album foto lama yang menyimpan saat-saat terindah Anda bersama
pasangan, keluarga, atau teman-teman, mampu membantu Anda lepas dari stres.
Sebuah penelitian di United Kingdom’s Open University mengungkapkan, mood seseorang akan membaik hingga 11% setelah melihat-lihat album foto, sementara efek alkohol atau menonton tayangan hiburan di televisi hanya berdampak sekitar 1% terhadap peningkatan mood.
Tapi bagi aktivis da'wah terus tidak hanya melihat foto lama, tapi juga mengingat Allah lebih bagus lagi......

Untuk menjaga mood Anda, cobalah memasang foto-foto orang tercinta di meja
kerja Anda. Atau, simpan sebagai screensaver komputer. Atau bisa juga tampilan Asmaul Husna.


2. Ngemil kacang

Daripada mengambil sekotak coklat untuk meningkatkan kembali semangat yang
kendur akibat stres, lebih baik ambil segenggam kacang. Lemak omega-3 dalam
kacang-kacangan, menurut para peneliti di University of Pittsburgh, mampu
mengurangi depresi. Lemak dalam kacang juga tidak membuat Anda gemuk.


3. Hirup aromaterapi

Beberapa orang menyukai aroma segar seperti aroma buah-buahan untuk
membangkitkan mood. Sebagian lagi memilih aroma lavender atau chamomile
untuk membuat pikiran tetap tenang dan fokus. Silakan pilih sesuai kebutuhan
dan kegemaran Anda.


4. Buka pintu dan jendela

Di pagi hari saat bangu tidur, buka lebar-lebar jendela kamar Anda. Biarkan
semilir angin sejuk di pagi hari masuk, juga sinar hangat mentari. Bila Anda
punya cukup banyak waktu, makanlah sarapan di ruang terbuka (atau paling
tidak di dekat jendela). Percayalah, pikiran Anda akan jauh lebih segar,
Anda pun jadi lebih siap memulai aktivitas.


Bila di tempat kerja tak ada jendela yang menghadap ke ruang terbuka,
luangkan waktu beberapa kali dalam sehari untuk sekadar keluar,
berjalan-jalan di sekitar kantor, untuk menikmati suasana luar ruangan.
Menurut riset Daniel Kripke dari University of California, seseorang yang
berkesempatan menikmati sinar matahari lebih mudah mengatasi depresi dan
tidur lebih nyenyak di malam hari.


5. Bersih-bersih

Aktivitas membersihkan kamar atau rumah bisa membuat Anda lebih baik, karena
tak membutuhkan banyak energi untuk berpikir; semuanya sistematis. Setelah
semua beres dan rapi, Anda akan merasa lebih baik.


6. Pasang wajah bahagia

Seburuk apapun keadaan, seberapapun sedih perasaan Anda, cobalah tersenyum.
Menurut beberpa penelitian, tersenyum akan membuat otot-otot wajah
memberikan sinyal ke otak bahwa Anda baik-baik saja, dan pada akhirnya,
memperbaiki mood Anda.
(sarikata.com)


Baca Selanjutnya....

Selasa, 04 Oktober 2011

Cowok Ideal

Friend..
Kalo kita buka lagi Al Quran (Al Hijr : 26) disana menceritakan bagaimana Alloh menciptakan manusia pertama (Adam) dari tanah yang kering dan dari lumpur yang hitam. Penciptaan manusia yang sebaik-baiknya dan menjadikannya begitu mulia, itu sebabnya kenapa Alloh menyuruh semua makhluk lain termasuk para malaikat dan iblis untuk bersujud kepada Adam.......

Bukan hanya itu, Alloh juga memberi amanah yang besar kepada lelaki yakni menjadi kholifah (pemimpin) di muka bumi. Kamu adalah kaum Adam. Kaum yang diberi tanggung jawab oleh Alloh untuk memimpin bumi (bravo, bro..!).
Friend..
Budaya kita mengidentifikasikan cowok dengan makhluk yang kuat, berani, pantang menyerah dan tegar. Buku yang ditulis oleh John Gray dalam Mars and Venus in love, disana dikatakan bahwa cowok punya gua yang sulit di tembus, seakan-akan lebih tegar dalam menghadapi masalah (Yup, itu lah cowok). Terlepas dari itu, pastinya setiap cowok punya keinginan untuk menjadi sosok cowok yang ideal. Kaya gimana kriterianya, kita bakal jelasin.
So, kalo kriteria kamu ada dibawah ini, “Selamat!” Berarti kamu udah masuk ke dalam daftar buku catatan si Boy. Ups, maksudnya daftar cowok ideal planet bumi. Tapi kalo belum, Boy don’t cry. Siapa tau kamu bisa jadi the next indonesian cowok ideal yang jadi idol. Syaratnya mudah, asal kamu ada kemauan dan mau berjuang pasti bisa kok. Who want’s to be, mari langsung aja kita lihat, apa aja sih kriterianya.

1. Mencintai Alloh dan Rosul-Nya
Friend..
Cinta adalah sifat khas bagi yang hidup dan berperasaan. Setiap yang mencintai pasti rela berkorban jiwa dan raga untuk yang dicintai. Seorang hamba yang mencintai Alloh SWT dan Rosul-Nya. Ia tidak akan berat untuk melakukan apapun yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang Alloh dan Rosul-Nya. Hatinya akan resah bila ia jauh dari yang Sang Pecinta, kerinduannya yang besar senantiasa mengejar dan terus mengejar untuk menggapai cinta yang hakiki.
Friend..
Cowok ideal bukan hanya mendapat KTP sebagai seorang muslim, tapi ia juga menjadi seorang mu’min, yang besar cintanya pada Alloh dan Rosul. Karena ia tahu, bahwa hanya Alloh yang serba Maha yang memberi cahaya kehidupannya. Alloh berfirman :
“…Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Alloh.” (Al Baqoroh : 165)
“Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Alloh dan Rosul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Alloh mendatangkan keputusan-Nya. " Dan Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (At Taubah : 24)
Friend..
Semoga kita senantiasa menempatkan cinta pada Alloh dan Rosul diatas segalanya.

2. Berbakti pada kedua orang tua
Friend..
Dalam Ayat Al Quran ada 3 ayat yang berpasang-pasangan. Namanya berpasangan otomatis dong, nggak bisa dipisahin. Sebagai berikut :
1. Taat pada Alloh dan taat pada Rosul (QS. Al Maidah : 92)
2. Dirikan Sholat dan tunaikan zakat (QS. An Nur : 56)
3. Syukur pada Alloh dan kedua orang tua (QS. Lukman : 14)
Friend..
Cowok ideal adalah cowok yang berbakti pada kedua orang tuanya, karena itu merupakan wujud syukurnya pada Alloh SWT. Ia tahu bahwa Ibu dan Ayahnya adalah insan yang teramat berharga dalam hidupnya. Ibu yang begitu mulia, sehingga insan termulia (Rosululloh SAW) menyebut nama ‘ibu’ tiga kali dan menaruh syurga di telapak kakinya. Ia tahu pengorbanan ibu yang mengandung, melahirkan, menyusui dan mendidiknya dengan cinta. Begitupun dengan Ayah, yang menjadi teman dan tauladan yang baik dan semangat dalam mencari nafkah.
Cowok ideal selalu menghadirkan senyuman di bibir kedua orang tuanya, menjadi kebanggaan bagi mereka. Ia akan berusaha untuk terus membahagiakan kedua orang tuanya, menjaga, dan mendoakan mereka dalam setiap sujudnya. Karena ia tahu, baktinya merupakan warisan terindah untuk anak-anaknya kelak. Sebagaimana Rosul bersabda :
“Berbaktilah kalian kepada orang tua kalian, niscaya mereka (anak-anak kalian) akan berbakti kepada kalian.”

3. Pemimpin yang baik
Friend..
Cowok ideal selalu meneladani Rosululloh SAW, termasuk dalam hal ini, kepemimpinan. Rosululloh sosok pemimpin yang ideal, di tangan beliau ada 2 macam kekuasaan yaitu kekuasaan keagamaan dan kekuasaan keduniaan. Meskipun begitu, Rosululloh tidak ingin dirinya dihormati dan ditakuti. Rosululloh menjadi sosok pemimpin yang disayangi, karena sikap Rosul yang ikhlas, senang membantu, pemaaf dan rendah hati pada para sahabat, keluarga, kerabat dan masyarakat.
Friend..
Ingat lho, Kepemimpinan menurut islam bukan yang punya tipe angkuh dan memerintah sekehendak hati. Kemimpinan dalam ajaran islam ialah sebagaimana yang telah disabdakan Rosululloh SAW :
“Sesungguhnya aku ini bagi kamu, adalah ibarat bapak dengan anaknya.”
Friend..
Alhamdulillah, Contoh leadership yang baik bukan hanya ada pada diri Rosululloh, tetapi juga para sahabat. Semoga Alloh memudahkan kita untuk mengikuti jejak Rosululloh, menjadi pemimpin yang baik untuk diri sendiri, keluarga, bangsa dan agama.

4. Menjadi Ayah idola
Friend..
Semoga doa ini senantiasa kita panjatkan pada Robbi
“Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penghibur hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqan : 74)
Friend..
Tentunya kita tau, apa yang Lukman ajarkan kepada anaknya. Ia tidak memanjakan anaknya dengan harta yang serba ada, namun Lukman mengajarkan hikmah, kebaikan. Sebagaimana tertulis dalam Al-Qur’an :
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Alloh) adalah kezaliman yang besar.” (QS. Lukman : 13)
Friend..
Banyak lagi ajaran dan didikan yang disampaikan oleh Luqman kepada anaknya yang meliputi bidang akidah, ibadah, kemasyarakatan dan sebagainya. Antara lain:
1. Mendirikan ibadah shalat.
2. Menyeru manusia berbuat kebaikan dan mencegah dari berbuat kemungkaran.
3. Bersabar ketika berhadapan dengan ujian hidup.
4. Mengimani setiap yang baik pasti ada balasannya, begitu juga sebaliknya.
5. Tidak sombong terhadap orang lain.
6. Merendah diri.
7. Hidup secara sederhana.
8. Tidak meninggikan suara kepada orang lain.
Friend..
Jadilah Ayah yang diidolakan oleh anggota keluarganya. Menjadikan keluarga yang islami, penuh kebaikan dan keselamatan. Ayah idola akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak-anaknya, sehingga kelak anak-anaknya akan tumbuh dan memberikan warna terindah pada dunia.

5. Memelihara kesehatan dan kebersihan
Friend..
Untuk urusan kebersihan dan kesehatan, cowok ideal sangat menjaganya. Sebagaimana Rosululloh senantiasa memelihara kesehatan dan kebersihan, misalnya Rosul selalu bangun sebelum subuh, aktif menjaga kebersihan, tidak banyak makan, berolah raga, gemar berjalan kaki dan tidak marah-marah.
Friend..
Berkenaan dengan kesehatan, cowok ideal nggak ngerokok lho. Karena dia paham betul kalo merokok dapat menimbulkan dampak yang serius terhadap kesehatan dan rokok merupakan gerbang perkenalan dengan yang haram, narkoba. Didalam rokok juga ada bahan kimia yang paling berbahaya, terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat dalam asap rokok. Parahnya lagi, rokok berdampak pada kesehatan manusia bukan hanya bagi perokok aktif, tapi juga perokok pasif (makanya, hati-hati jadi korban asap rokok).
Friend..
Pastinya kepingin dong jadi hamba yang dicintai Alloh, maka periharalah kesehatan dan kebersihan. Sesuai dengan firman Alloh SWT :
“Sesungguhnya Alloh mencintai orang yang taubat dan orang-orang yang membersihkan diri.” (Al Baqoroh : 222)
Rosululloh bersabda :
“Mu’min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Alloh dari pada mu’min yang lemah.” (HR. Muslim)

6. Tolabul ilmi / menuntut ilmu
Friend..
Kriteria cowok ideal adalah gemar menuntut ilmu. Ibarat padi semakin berisi semakin merunduk, cowok idel juga nggak merasa dirinya ‘lebih hebat dari orang lain’. Ia tidak merasa puas dengan ilmu yang didapat, justru semakin ia menggalinya ia semakin merasa dirinya jahil (bodoh).
Ilmu bukan hanya bekal hidup di dunia, tapi juga bekal di akhirat. Cowok ideal tidak hanya menginginkan kesuksesan di bumi, tapi ia pun ingin sukses di akhirat.
Friend..
Cowok ideal bertindak berdasarkan ilmu, bukan sekehendak hatinya. Misalnya sebelum menikah, ia sudah lebih dulu mengkaji ilmu tafsir, hadits, buku-buku ilmiah tentang pernikahan yang kelak akan menjadi bekal dalam membina rumah tangganya. Jadi nggak instan lho, tapi ada proses pembelajarannya juga.
Bagi orang yang berilmu, Alloh akan meinggikan derajatnya. Dan Rosululloh menjadikan ilmu yang bermanfaat (diamalkan) sebagai pahala yang terus mengalir.
Alloh berfirman :
“...Niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Alloh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Mujadilah : 11)
Rosululloh bersabda :
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amal ibadahnya kecuali 3 perkara :
1. Shodaqoh
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Anak sholeh yang mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim)

7. Memiliki teman-teman yang sholeh
Friend..
Sebenernya untuk mengenal seseorang nggak perlu berbulan-bulan, apalagi sampai bertahun-tahun. Cukup dengan melihat ‘siapa temannya’ kita sudah bisa tau ‘seperti apa dia’. Kalo kita berteman dengan tukang penjual minyak tanah, kita pun akan terkena baunya. Atau sama halnya jika kita bersahabat dengan tukang minyak wangi, otomatis kita terkena wanginya. Berteman pun begitu, Insya Alloh kalo kita mempunyai teman-teman yang sholeh, kita senantiasa gemar dan termotivasi untuk beramal sholeh, begitupun sebaliknya.
Friend..
Pepatah arab mengatakan, “Temanmu adalah yang membuatmu menangis, bukan membuatmu tertawa”. Karena teman yang baik bukan yang menjerumuskan kita dalam jurang nista, mengajak kita hura-hura menikmati kesenangan dunia yang hanya sesaat. Tapi teman yang baik senantiasa mengajak kita agar menuju cita-cita mulia, masa depan yang gemilang yakni syurga.
Beruntunglah, jika memiliki teman-teman yang sholeh..

8. Lelaki sejati
Friend..
Kayanya nggak banget deh, kalo cowok ideal itu nggak jelas identitasnya. Secara gitu lho, banyak para cowok yang ngeblur (nggak jelas) dalam memperkenalkan dirinya. Kenapa-nya nggak usah ditanya, itu urusan pribadi masing-masing. Yang herannya lagi, para ‘cowok ngeblur identitas’ itu, mendapat izin resmi untuk menetap di bumi pertiwi (mungkin ini yang disebut kiamat sudah dekat).
Friend..
Sudah jelas-jelas Rosululloh mengumumkan, bahwa perempuan dilarang memakai pakaian laki-laki, begitu juga sebaliknya, laki-laki dilarang memakai pakaian perempuan. Kalo yang tadi sebatas pengumuman, tapi untuk yang ini Rosululloh melaknat, laki-laki yang menyerupai perempuan dan sebaliknya. Mau itu gaya bicaranya, gerak-geriknya, cara jalannya, pakaian dan sebagainya.
Friend..
Udah jelas banget, bahwa manusia hanya mempunyai 2 tabiat (tabiat laki-laki dan tabiat perempuan). Masing-masing punya keistimewaan sendiri-sendiri. So, jangan sampe kita memiliki sikap abnormal, manusia jadi-jadian (laki-laki jadi wanita, atau sebaliknya).
Rasululloh SAW pernah menghitung orang-orang yang dilaknat di dunia ini dan disambutnya juga oleh Malaikat, diantaranya ialah laki-laki yang memang oleh Alloh dijadikan betul-betul laki-laki, tetapi dia menjadikan dirinya sebagai perempuan dan menyerupai perempuan; dan yang kedua, yaitu perempuan yang memang dicipta oleh Alloh sebagai perempuan betul-betul, tetapi kemudian dia menjadikan dirinya sebagai laki-laki dan menyerupai orang laki-laki (Hadis Riwayat Thabarani). Berkaitan dengan hal ini, Ali dan Umar pernah ditegur oleh Rosululloh.
Ali RA berkata :
"Rasululloh s. a. w. pernah melarang aku memakai cincin emas dan pakaian sutera dan pakaian yang dicelup dengan 'ashfar (zat warna berwarna kuning yang biasa dipakai untuk mencelup pakaian-pakaian wanita di zaman itu).” (Hadis Riwayat Thabarani)
Ibnu Umar pun pernah meriwayatkan :
“Bahwa Rasululloh s.a.w. pernah melihat aku memakai dua pakaian yang dicelup dengan 'ashfar, maka sabda Nabi: “Ini adalah pakaian orang-orang kafir, oleh karena itu jangan kamu pakai dia.”
Friend..
Jadilah ‘lelaki yang betul’, bila ia ditakdirkan menjadi laki-laki, maka ia betul-betul lelaki. Cowok ideal nggak hidup dalam dua alam, ia adalah lelaki sejati.

9. Humoris
Friend..
Siapa bilang cowok ideal nggak humoris, buktinya Rosululloh aja humoris. Meskipun Rosullulloh sosok yang sangat diteladani dan dihormati oleh para sahabat, keluarga dan masyarakat, tapi beliau nggak jaim-jaim banget. Mau tahu gimana candanya Rosululloh?
Rosululloh menantang Aisyah, istri tercintanya untuk balapan lari. Karena Aisyah masih ramping dan lincah, maka ia mampu mengalahkan Rosululloh dan ia menjadi pemenangnya. Beberapa tahun setelah kekalahan itu, Rosululloh mengajak Aisyah untuk bertarung kembali dalam perlombaan lari untuk yang kedua kalinya. Dan kali ini yang menjadi pemenangnya adalah Rosululloh. Harap dimaklumi, namanya wanita cepat gemuk, bobot badan makin berat, lari makin lamban, begitupun Aisyah. Sambil terengah-engah kecapean menuju garis finish, Rosululloh berkata : “Skor kita sekarang satu-satu ya, ini balasan kekalahanku yang dulu.” Kontan aja wajah Aisyah cemberut manja (Tuh, humoris banget kan?).
Pernah juga Rosululloh didatangi oleh Nenek-nenek. Setelah sampai dihadapan Rosululloh, Nenek itu bertanya : “Wahai Rosululloh, doain saya ya, supaya bisa masuk syurga bersamamu.” Mendengar itu, wajah Rosul jadi serius.
“Aduh Nek, maaf ya. Di syurga nanti nggak ada nenek-nenek.” Belum selesai Rosulloh menjelaskan, si Nenek udah keburu banjir air mata. Ia melangkahkan kaki mau pulang.
“Nek, Nek, tunggu!” Rosululloh memanggil si Nenek. “Nenek kenapa nangis? Nek, di syurga memang nggak ada Nenek-nenek, semuanya menjadi gadis-gadis perawan. Begitu, Nek..” Spontan si Nenek sumringah, ia meninggalkan Rosululloh sambil senyum kegirangan (Gimana, humoris banget kan?)
Friend..
Dengan catatan, Rosululloh bercanda dengan kata-kata yang benar, tidak berdusta (bohong). Nah, cowok ideal pun begitu, ia adalah sosok yang humoris dengan kata-kata candaan yang benar, baik, tidak jorok dan tidak kasar.

10. Sederhana dan jujur
Friend..
Cowok ideal adalah cowok yang sederhana (nggak neko-neko), hidupnya nggak serba mewah dan berlebih-lebihan. Contohnya aja masalah pakaian. Cowok ideal nggak terlalu pusing dengan perkembangan zaman, lantas menuntut diri untuk menjadi cowok metropolis. Misalnya dari segi fashion mengikuti perkembangan zaman, pake tato, anting telinga dan dihidung, rambut belah pinggir, (nutupin satu mata kaya pembajak laut), gelang berduri, dan sebagainya.
Friend..
Cowok ideal mengikuti hidup sederhana yang diterapkan idolanya, Rosululloh. Rosululloh memakai pakaian yang ada dan tidak memaksakan untuk harus ada. Meskipun begitu, Rosululloh memakai pakaian yang sesuai, memakai pakaian yang baik / bagus jika menyambut utusan atau pada hari raya.
Diriwayatkan oleh Imam Tirmizi, bahwa Abu Muhammad Fadlalah bin Ubaid Al Anshori RA pernah mendengar Rosululloh SAW bersabda :
“Berbahagialah barang siapa yang mendapatkan hidayah untuk memeluk agama Islam, sedang keadaan hidupnya sederhana tetapi Qona’ah, yaitu rela dan merasa cukup dengan pemberian Alloh yang sederhana itu.”
Friend..
Sudahkah kita memiliki sifat jujur? (jawab dengan jujur ya..). Jujur dan kejujuran adalah adalah dua kata yang berbeda, jujur kata sifat, sedangkan kejujuran kata benda. Tapi yang tepenting cowok ideal harus memiliki sifat ini, jujur. Baik pada diri sendiri, dan orang lain. Rosululloh bersabda :
“Wajib atas kalian semua untuk jujur, karena jujur akan membimbing kepada kebaikan, dan kebaikan akan membimbing ke syurga. Seseorang senantiasa berbuat jujur dan memilih kejujuran sehingga dia ditulis disisi Alloh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta, kerena dusta akan membawa kepada keburukan, dan keburukan akan menyeret ke neraka. Seseorang hamba senantiasa berdusta, dan dia memilih kedustaan, sehingga ditulis disisi Alloh sebagai pendusta.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Friend..
Hati-hati dengan mereka yang belum memiliki sifat jujur pasalnya, nggak sedikit lho keluarga yang hancur berantakan lantaran nggak ada yang mau jujur. (hayo, nggak mau kan?) So, jujur itu penting banget, baik pada diri sendiri dan orang lain.

11. Lemah lembut dan lapang dada
Friend..
Karakteristik ini udah pasti dimiliki oleh cowok ideal, setiap berkata dan bertindak ia pikirkan terlebih dahulu, khawatir ia akan menyakiti orang lain. Cowok ideal bicaranya nggak kasar, ia juga nggak menampilkan sosok yang dominasi, tidak mau kalah dalam segala hal, kecuali hal-hal yang prinsip.
Alloh menyukai orang yang bersikap lemah lembut, karena Alloh Maha Lembut. Alloh berfirman :
“Alloh Maha Lembut terhadap hamba-hamba- Nya; Dia memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki- Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (Asy-Syuro :19)
Friend..
Sikap lemah lembut ini juga harus dimiliki jika kamu berumah tangga nanti. Kenapa begitu? Coba deh, kalo kita mengingat kembali awal penciptaan manusia pertama, Nabi Adam. Jika Adam dijadikan daripada inti sari pati tanah, tetapi Hawa tidak, Hawa dijadikan dari tulang rusuk Nabi Adam. Mereka pun disatukan, meskipun asal-usul kejadian yang berbeda. Hikmahnya jelas bahwa Alloh menciptakan Hawa karena hakikatnya adalah rohaniyah, perasaan dan secara fisik mereka seolah-olah satu jasad yang sama. Maka dari itu, kenapa perasaan wanita lebih sensitif dan mudah hanyut dalam arus kemarahan.
Hafsah, istri Rosululloh pernah berpaling semalaman dari Beliau. Umar (Bapaknya Hafsah) memarahi putrinya yang berani berpaling dari Rosululloh. Umpatan Umar tersebut disampaikan oleh Rosululloh, bagaimana tanggapan Rosululloh? Beliau tidak ikut marah, melainkan tersenyum. Subhanalloh, Rosululloh mau menerima fitrah manusiawi wanita dengan sikap lapang dada. Rosululloh tahu bagaimana menyelami lubuk jiwa istrinya dengan bijak dan lemah lembut.

12. Penyabar dan istiqomah
Friend..
Cowok ideal selalu berpakaian sabar dan istiqomah. Sabar terhadap perintah dan larangan Alloh dan Rosul-Nya. Karena hanya dengan sabar dan istiqomah, yang akan menyelamatkan manusia dari kesesatan dunia dan azab di akhirat.
Dari Abu Yahya (Suhaib) bin Sinan Ar Rumy RA. Rosululloh bersabda :
“Sangat mengangumkan keadaan seorang mu’min, sebab segala keadaannya ia untuk ia sangat baik, dan ini hanya didapatkan pada orang yang beriman saja. Jika mendapatkan nikmat ia bersyukur, maka syukur itu merupakan kebaikan baginya, dan bila menderita kesusahan ia sabar, maka kesabaran itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Alloh berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Alloh", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (Al Ahqof : 13-14)

Baca Selanjutnya....

Minggu, 02 Oktober 2011

Tahajud Cinta


Sebelum memejamkan mata untuk tidur dalam rangka mengakhiri aktifitas 'dua puluh empat jam' ini, mari kita melihat dan merenungkan suasana tahajud kita masing-masing.

Apakah tahajud kita sebagai tahajudnya seorang hamba yang mencintai penciptanya, ataukah sekedar tahajud tanpa makna. Yang melakukan shalat hanya sekedarnya, setelah itu selesai dan bangga, karena sudah melaksanakan sebuah 'ritual' shalat tahajud. Untuk mengetahui hal itu, marilah kita mencoba mengukur diri masing-masing.

1. Tentang niat,

Apakah yang melatarbelakangi kita bangun malam ?
Apakah kita shalat tahajud karena terpaksa. Mungkin dikarenakan saudara kita, anak kita, istri / suami kita, atau ada orang dekat kita, yang bangun malam melakukan shalat tahajud. Dan kita pun ikut bangun malam lalu kita lakukan shalat tahajud itu.

Ataukah tiba-tiba kita ingin ke kamar mandi, lalu kita sekalian mengambil air wudhu' dan kitapun melaksanakan shalat tahajud.
Atau kita sebelum tidur sudah berdo'a kepada Allah, agar Allah membangunkan diri kita untuk melakukan shalat tahajud.

Apapun yang menyebabkan kita bangun malam, dan kita lanjutkan dengan shalat tahajud, maka semuanya merupakan perilaku istimewa di hadapan Allah SWT. Karena kita melakukan sesuatu yang memang istimewa.

Kalau kita hitung, pada saat di sepertiga malam menjelang pagi, sekitar jam tiga malam wib, kira-kira ada berapa orang yang bangun untuk melakukan shalat tahajud? Misalnya di sebuah kota? Atau di sebuah kampung? Sungguh amatlah sedikitnya!

Tetapi marilah kita melihat diri kita masing-masing! Dimanakah posisi kita? Apa yang menyebabkan kita melakukan shalat tahajud? Apakah demi kecintaan kita kepada Allah Swt, sehingga kita begitu rindunya ingin bertemu denganNya, ketika semua orang lelap dalam tidurnya? Ataukah karena alasan lainnya? Setiap posisi itu tentu mempunyai nilai yang berbeda...

2. Tentang pakaian,

Setelah kita melakukan wudhu' di waktu malam yang cukup dingin itu, ketika kita mengambil pakaian untuk melakukan shalat, apakah kita mengenakan pakaian yang seadanya saja, ataukah pakaian tidur saja. Ataukah kita mengenakan pakaian yang bagus, yang bersih, dan yang Allah menyenanginya.

Ketika suatu saat kita shalat tahajud, dan waktu itu pakaian yang kita kenakan adalah pakaian yang seadanya saja, maka bandingkanlah dengan ketika kita pergi ke masjid untuk melakukan shalat jum'at. Begitu indah pakaian kita, begitu harum tubuh kita...

Untuk siapa pakaian kita yang bagus dan indah itu? Kalau untuk Allah Swt, mengapa ketika shalat tahajud sendirian saat tidak ada orang yang melihatnya, kita justru mengenakan pakaian yang tidak indah? Seorang yang mencintai sesuatu, tentu ia akan memberikan yang terbaik buat si Dia...

3. Tentang bacaan dan gerakan,

Demikian juga tentang bacaan dan gerakan shalat yang kita lakukan di malam hari, ketika semua orang tidak ada yang mengetahuinya. Bagaimana kondisi kita?

Apakah bacaan kita begitu `mesra' saat kita bertemu dengan Dzat yang kita cintai, ataukah bacaan kita terburu-buru agar shalat cepat selesai?

Apakah gerakan shalat kita begitu sempurna layaknya seorang prajurit yang sedang berada di hadapan komandannya, ataukah gerakan kita semaunya saja?

Setelah kita mengembara mulai saat bangun pagi, selanjutnya melakukan perjalanan seharian di luar rumah, dan akhirnya kembali lagi ke rumah untuk tidur lagi, begitu seringnya kita bertemu dengan Allah Swt dalam berbagai macam peristiwa. Maka harapan kita tentulah saat ini kita telah menjadi seorang hamba yang begitu dekat dengan Allah Swt. Kecintaan dan kerinduan kepada Allah Swt akan tercermin dalam tahajud kita.

Tahajud cinta seorang hamba adalah tahajud kerinduan, bukan tahajud paksaan. Tahajud cinta seorang hamba adalah tahajud yang mencerminkan jiwa yang tenang, dan hati yang tentram,..

Itulah saat ending yang paling indah dalam hidup kita selama dua puluh empat jam setiap hari. Kalaulah ending hidup setiap hari, kita disuruh Rasul untuk dekat dengan Allah dalam tahajud, maka demikian pula dengan ending hidup seluruhnya, kitapun harus berupaya untuk dekat dengan Allah Swt.

Orang yang berhasil dalam hidupnya, adalah mereka yang pada akhir hayatnya dipanggil oleh Allah SWT, dengan panggilan yang sangat mesra :
"yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah, irji'i ilaa rabbiki raadhiyatam mardhiyyah, fad khulli fii tibaadii wad khulii jannatii.."
(Sigit Wahyu)

Inilah tanda cinta yang sebenar-benarnya cinta...
Cinta kepada Rabb, Cinta yang melebihi cinta kepada sesuatu yang berharga, Cinta yang tidak hanya diungkapkan dengan lisan, tapi cinta yang merasuki hati kita dengan implementasi kehidupan sehari-hari dan Cinta yang mudah-mudahan membawa kita ke Surganya Kelak, Aminnn....

Baca Selanjutnya....

Meraih Cinta

 "Apabila cinta Ilahi telah membara di relung hatimu, pastilah Dia telah mencintaimu. Tiada suara tepukan terdengar hanya dari sebelah tangan." Islam adalah agama cinta yang mengajarkan kasih sayang kepada manusia. Islam telah memerintahkan kita untuk berbagi kasih. Dalam Islam, cinta merupakan masalah utama dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ini karena Islam sendiri merupakan agama yang berasaskan cinta. Oleh karena itu, Islam menyeru kepada; cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk.

Cinta adalah tanda kehidupan ruhani dalam aqidah seorang mukmin. Cinta juga menjadi dasar dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Namun cinta yang dibenarkan Islam adalah cinta yang murni datang dari nurani dan pada hakikatnya merupakan pemberian dari Allah. Namun sayang, dalam kondisi saat ini, cinta yang lahir cenderung penuh hawa nafsu dan menyimpang daripada tujuan murni yang sebenarnya. Setiap hari, setiap saat kita dibuai dengan lagu cinta serta dibuat terlena dengan tontonan atau kisah cinta yang menghanyutkan kita ke dunia khayal dan merugikan. 

Islam adalah agama fitrah, karena itu Islam tidak membelenggu perasaan manusia. Islam tidak mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia. Karena itu kita diajarkan untuk menjaga perasaan cinta itu, merawat dan melindunginya dari segala kehinaan serta apa saja yang mengotorinya. 

Cinta dalam Islam adalah kaidah dan sistem yang mempunyai batas. Ia adalah petunjuk ke arah mendidik jiwa, membersihkan akhlaq, serta mencegah dan melindungi daripadanya dosa-dosa. Cinta dapat membimbing jiwa agar bersinar cemerlang, penuh dengan perasaan cinta, dan dicintai.

Dengan cinta yang seperti itu, maka akan membawa manusia ke surga seperti yang ditegaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, "Jalan menuju surga tergantung kepada iman, dan iman bergantung kepada cinta." Jelaslah bahwa cinta adalah syarat dalam iman, rukun dalam aqidah, dan asas dalam agama.

Perasaan cinta dan kasih sayang kepada sesama yang dilandasi karena Allah semata akan membawa pada ketenangan batin. Juga dengan cintalah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sehat, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan pemarah menjadi pemaaf.

Namun hati-hati juga, karena cinta dapat membuat orang sehat menjadi sakit, gemuk menjadi kurus, normal menjadi gila, kaya menjadi miskin, jika cinta itu dihiasi dengan kepalsuan, yakni cinta yang tidak dilandasi keimanan. Itulah para pecinta dunia, harta, dan wanita. Ia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni. Sebab itu, cinta yang harus diperjuangkan manusia adalah cinta Ilahi, sehingga Allah memberikan tanpa batas kasih dan sayangNya kepada kita.

Cinta Ilahi adalah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cintaNya dan manusia bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh pun akan kuat dalam beribadah atau juga ketika melangkah menggapai cita-cita yang tertinggi, yaitu syahid di jalanNya.

Tak jarang orang mengaku mencintai Allah dan sering mengatakan cinta Rasulullah, tapi bagaimana semua itu tanpa ada bukti yang dipersembahkan kepada yang dicintainya itu. Sebagaimana Arjuna yang mengembara menyebrangi lautan yang luas dan mendaki puncak gunung yang tinggi dalam meraih cinta. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya masih dibayang-bayangi cinta yang lebih akan dunia.

Banyak orang yang mengaku cinta kepada Allah dan Allah hendak menguji cintanya. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada Sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakannya. Disaat Allah menguji cintanya, dengan memisahkan dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering tak bisa menerimanya. Disaat Allah memisahkan gadis dengan seorang calon suaminya, tak jarang gadis itu lemah dan terbaring sakit. Disaat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak bergairah dalam hidup. Disaat harta yang melimpah hangus terbakar, banyak orang yang hijrah ke rumah sakit jiwa.

Padahal, semua itu adalah bentuk ujian dari Allah karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba kepadaNya. Bila manusia sudah kuat dalam berbagai ujian rasa cinta kepadaNya, maka Allah akan mencurahkan kasih dan sayangNya tanpa batas dengan berbagai kenikmatan, baik di dunia ataupun di akhirat kelak.

Yakinilah saudaraku, kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta dari Allah kepada hambaNya yang beriman. Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan pelajaran terhadap ruhiyah kita, agar kita tersadar bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, manusia tidak dapat berbuat apa-apa tanpa seizinNya. Allah tidak akan menyia-nyiakan hambaNya yang betul-betul berkorban untuk Allah. 

Untuk membuktikan cinta kita kepada Allah, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Pertama, iman yang kuat; kedua, ikhlas beramal, dan; ketiga, mempersiapkan kebaikan eksternal dan internal, yakni berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunnah. Juga yang terakhir, keempat, adalah tetap istiqamah dalam melaksanakannya. Insya Allah dengan itu akan bisa mengapai cinta dan keridhaanNya. Aamiin. Wallahu 'alam bish shawab. [Swadaya]....
penulis : Kamil Najmuddin

<--- Menebar Senyum Merajut Ukhuwah --->

Baca Selanjutnya....

tutorial